UIN Walisongo Online, Semarang – Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Walisongo Semarang, Eko Widianto, S.Pd., M.Pd., membawa semangat dan keberagaman budaya Indonesia ke Vietnam National University, Hanoi pada bulan November 2023. Ia mendapatkan undangan dari USSH-VNU untuk menjadi dosen tamu bahasa dan budaya Indonesia di Faculty of Oriental Studies. Kesempatan ini menjadi momen penting dalam memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia di tingkat internasional.
Dalam kesempatan ini, Eko Widianto tidak hanya mengajarkan bahasa Indonesia. Namun, ia juga mendiplomasikan kuliner nusantara. Usahanya tersebut ternyata berhasil menyita perhatian mahasiswa USSH-VNU Hanoi. Partisipasi yang luar biasa dan antusiasme para mahasiswa tidak hanya mencerminkan minat mereka terhadap bahasa Indonesia, tetapi juga keinginan mereka untuk lebih memahami keindahan budaya nusantara.
Dengan penuh semangat, ia memandu mahasiswa dalam memasak aneka kuliner Indonesia seperti rendang, gado-gado, dan kolak pisang. Ia mengajak mahasiswa Vietnam merasakan cita rasa rendang yang telah mendunia. Pendekatan ini juga bertujuan untuk memperluas apresiasi terhadap kekayaan budaya Indonesia, yang telah meraih rekognisi global. Sebagai contoh, rendang telah diakui sebagai makanan terenak di dunia.
“Saya sangat senang dengan kelas ini. Saya bisa belajar memasak rendang, kuliner Indonesia. Meskipun sedikit sulit, tetapi rasanya sangat enak.” Tutur Thao, mahasiswa semester dua USSH-VNU Hanoi.
Siaran Live di Voice of Vietnam
Sebelumnya, Eko Widianto juga terlibat dalam siaran khusus pada media Voice of Vietnam. Acara yang bertajuk Surat Pembaca itu membahas perkembangan bahasa Indonesia di dunia, khususnya di Vietnam. Wawancara ini dilakukan secara live dengan VoV di studio VOV5, Jalan Ba Trieu 45, Kota Hanoi. Ia merasa terhormat dapat berbagi pemikiran dan pengetahuan dengan audiens luas di Vietnam.
Kegiatan ini mengukuhkan komitmen Eko Widianto untuk mendukung diplomasi budaya dan bahasa Indonesia. Di samping itu, kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama dan pertukaran budaya yang lebih jauh antara Indonesia dan Vietnam. Langkah ini tidak hanya hanya untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke panggung internasional, tetapi juga untuk mempererat ikatan persahabatan antara kedua negara.
(Tim Humas)