UIN Walisongo Online, Semarang –
Melatih anak untuk berprilaku dan bertutur sesuai nilai-nilai Islam menjadi tugas para pengelola baik pimpinan, pengasuh atau pegawai. Day Care Walisongo tidak hanya sekedar tempat penitipan anak, tapi yang lebih penting mengajarkan nilai-nilai agama, tradisi dan kemasyarakatan. Demikian disampaikan Penasehat Dharma Wanita Persatuan UIN Walisongo, Prof Dr H Imam Taufiq saat memberikan arahan dalam Workshop Penyusunan Pedoman Day Care DWP UIN Walisongo (17/09/21) di Bandungan.
“Usia emas perkembangan anak didik ditentukan pada anak usia 1-4 tahun, karena itu pembiasaan perilaku positif bagi keseharian anak patut menjadi orientasi edukasi dalam Day Care.” Tegas Imam Taufiq.
Lebih lanjut, Rektor UIN Walisongo ini menegaskan, banyak aspek yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan pendidikan usia dini, salah satunya memberikan contoh hal-hal teknis aktivitas rutin, seperti pembiasaan sikap disiplin, meletakkan sesuatu pada tempatnya serta bertutur yang baik.
Menurut Arikhah, Ketua DWP UIN Walisongo, kegiatan ini merupakan respon dinamis pengurus atas pandemi Covi-19, sebab pembukaan Day Care ini semula dilaksanakan pada tahun lalu, namun mengingat pandemi yang belum ramah, maka launching DC-DWP ditunda menyesuaikan kondisi ini.
“Mohon doa dan dukungannya agar Day Care-DWP Walisongo pada awal bulan Oktober, bisa dinikmati oleh publik,” tambah dosen tasawuf ini dengan semangat.
Workshop Penyusunan Pedoman Day Care ini dilaksanakan oleh DWP UIN Walisongo yang diikuti oleh para ketua DWP universitas, fakultas, pembina, pengurus dan pengelola Day Care Walisongo selama dua hari, 17-18 September 2021.
Melengkapi bobot akademis forum ini menghadirkan Dr. Lita Latiana, MH pakar pendidikan usia dini dari Universitas Negeri Semarang. (DWP/HMS)