UIN Walisongo Online, Semarang – BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) UIN Walisongo kembali beraksi. Kali ini, bersamaan dengan perayaan kemerdekaan RI yang ke-77, BIPA UIN Walisongo mengajak mahasiswa asing mengikuti gelaran lomba-lomba tradisional yang diselenggarakan di halaman depan masjid Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. Kegiatan ini sekaligus dijadikan sebagai ajang pengenalan budaya lokal kepada mahasiswa asing yang sedang berkuliah di UIN Walisongo Semarang. Adapun mahasiswa asing yang turut berpartisipasi dalam lomba ini berasal dari Malaysia, Pattani (Thailand), dan Somalia.
Dalam kegiatan ini, ada beberapa lomba yang dipertandingkan, baik secara individu maupun beregu. Lomba individu seperti lomba balap kelereng, lomba pukul air, dan lomba makan kerupuk. Sementara itu, lomba beregu meliputi lomba estafet air, lomba memasukkan pensil ke dalam botol, dan lomba balap karung.
Selain mahasiswa asing, lomba ini juga diikuti oleh staf dan dosen dari Pusat Pengembangan Bahasa dan International Office UIN Walisongo Semarang. Program BIPA UIN Walisongo selama ini berada di bawah naungan Pusat Pengembangan Bahasa bekerja sama dengan International Office UIN Walisongo Semarang.
Acara dimulai pukul 08.00 dengan berfoto bersama di photobooth yang telah disiapkan di Pusat Pengembangan Bahasa. Kegiatan lomba dibuka langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan Bahasa, Alis Asikin, M.A. Dalam sambutannya, ia mengingatkan kembali kuasa Allah dalam terwujudnya kemerdekaan.
“Kalau dipikir secara logika, sepertinya mustahil bambu runcing bisa mengalahkan penjajah yang senjatanya sudah sangat luar biasa. Tapi nyatanya, atas izin dan kuasa Allah, semua terjadi”, katanya. “Kita diizinkan oleh Allah untuk menikmati kemerdekaan ini. Maka dari itu, marilah kita manfaatkan kemerdekaan ini sebaik mungkin untuk berkarya secara nyata bagi negara dan agama”, lanjutnya.
Acara terasa semakin meriah dengan adanya berbagai macam doorprize yang disiapkan panitia. Nikpatimah, salah satu mahasiswa asal Pattani yang mengikuti lomba menyatakan sangat antusias dan bergembira dengan kegiatan ini. “Saya senang sekali. Kalau lomba makan kerupuk jangan kunyah, tapi langsung telan, pasti menang”, katanya antusias sembari memeerikan tipsnya hingga berhasil masuk final lomba makan kerupuk.
Kegiatan ini kemudian ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang.