UIN Walisongo Online, Ungaran – Gagasan moderasi beragama ala Walisongo harus disebarkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena sikap Walisongo dalam mengapresiasi local wisdom masyarakat Jawa sangat relevan dengan gagasan moderasi yang sedang diarusutamakan oleh Kementerian Agama. Demikian pesan Rektor UIN Walisongo Semarang Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag., kepada tim kerja Rumah Moderasi sebelum dilaksanakan Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama bagi pengurus Yayasan Putra Persaudaraan Anak Negeri (Persadani) Jawa Tengah, yang berlangsung di hotel C3 Ungaran, Sabtu-Minggu (27-28/11/2021).
Lebih lanjut ia mengatakan moderasi beragama bukan untuk menjustifikasi seseorang radikal atau tidak, tetapi moderasi beragama adalah sebuah upaya Kementerian Agama agar kita sebagai umat beragama bisa hidup seimbang dalam melaksanakan nilai-nilai agama yang rahmatan lil alamin di tengah masyarakat Indonesia yang plural.
“UIN Walisongo melalui RMB banyak melakukan pengabdian masyatakat dalam bentuk pendampingan moderasi beragama. Tugas RMB Walisongo tidak hanya untuk mensosialisasikan moderasi Beragama kepada civitas akademika tetapi juga kepada masyarakat pada umumnya.” Terang Imam Taufiq.
Pelatihan Penguatan Moderasi Beragama yang difasilitatori oleh Prof. Dr. Musahadi, yang juga trainer moderasi beragama UIN Walisongo Semarang ini, mendapat respon baik dari para peserta karena pernyataan beliau yang mampu mengajak perserta berdiskusi untuk menyelesaikan persoalan yang sekarang ini dihadapi oleh para peserta.
Hadir pada acara pelatihan tersebut, Kepala Kantor Kementerian Agama Jawa Tengah, H. Mustain, SH, MH., memberikan sambutan.
Banyaknya peserta yang berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah, dengan latar belakang yang heterogen, menambah ramainya diskusi pada sesi pelatihan. (RMB/Humas).