UIN Walisongo Online, Bali – Tim Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang berhasil menyabet enam sekaligus dalam acara Kejuaraan Pencak Silat Bali Internasional Championship II pada tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali, Senin (29/08/2022).
Kejuaraan ini diikuti oleh pesilat dari berbagai aliran dan negara. Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 05-07 Juli 2022 di Gor Praja Raksaka Kodam Udayana Kepaon Bali. Atlet UIN Walisongo berpartisipasi untuk kali pertama pada kegiatan ini dan berhasil menunjukkan kemampuannya. Penampilan atlet pencak silat UIN Walisongo dalam ajang kejuaraan BIC-2 ini dibilang sangat mengesankan. Atlet pencak silat UIN Walisongo secara keseluruhan mengirimkan 9 dan berhasil membawa 6 medali diantaranya 2 emas, 3 perak, dan 1 perunggu dari jenis pertandingan dan seni.
Dalam tiga pertandingan seni, atlet PSHT UIN Walisongo Semarang berhasil memperoleh 2 medali emas dan 1 medali perak. Dua (2) medali emas diperoleh pada pencak silat seni tunggal putri (Nur Laela/FISIP) dan pencak silat beregu putra (Iklil Nasrullah/FUHUM, Aufa Hafis Ardiansyah/FUHUM, dan Yusuf Aditiya/FUHUM) setelah menampilkan seni pencak silat yang sangat memukau. Sedangkan 1 medali perak diperoleh atlet pencak silat tunggal putra (Zakaledi Supriatna/FEBI).
Selain kategori seni, ajang BIC-2 juga melaksanakan pencak silat kategori tanding/laga. Pada kategori laga, atlet UIN Walisongo berhasil menyabet 2 medali perak dan 1 medali perunggu. Dua (2) medali diperoleh Muhammad Kharist Efendi/FUHUM (Kelas B Putra) yang berhasil sampai ke final. Adhi Lutfi/FUHUM (Kelas E Putra) berhasil menyabet medali perak. Sedangkan medali perunggu diperoleh oleh An Nissa’ Fitri/FEBI (Kelas A Putri).
Nur laela, salah satu peraih medali emas mengatakan ia dan tim nya mempersiapkan diri untuk menghadapi Kejuaraan Pencak Silat Bali Internasional Championship II 2022 diberikan oleh pelatih latihan khusus hanya satu bulan. Walaupun banyak kendala selama latihan, tidak menghambat mereka untuk tetap meraih prestasi.
‘’Untuk persiapan kejuaraan. Pelatih meberikan latihan khusus 1 bulan sebelum pertandingan, karna kejuaraan ini diketahui kurang lebih 2 bulan sebelum pelaksanaan. Untuk latihan pra kompetisinya dilakukan 2 minggu sebelum pertandingan,’’ tutur Nur laela.
Ia juga menambahkan bahwa dalam mempersiapkan mengikuti lomba, ada kendala yang dihadapi terkait perizinan tempat untuk latihan masih susah untuk di loby.
‘’Untuk kendala nya lebih ke persiapannya, karena perizinan tempat untuk latihan masih susah untuk di loby,’’tambahnya.
Sebelum mengakhiri perbincangan, Nur laela merasakan lebih semangat dalam latihan dan mencari ilmu terutama dalam hal seni.
‘’Lebih ke semangat aja sih, karena semakin bertambahnya waktu banyak juga atlet yg tercetak jadi ya lebih ke diri sendiri untuk tetap semangat dalam latihan dan mencari ilmu terutama dalam hal seni,’’tutup Nur Laela. (HUMAS)