Peduli Lingkungan, UIN Walisongo Bungkus 1200 Daging Kurban dengan Besek Bambu

UIN Walisongo Online, Semarang – Tradisi Kurban Iduladha di UIN Walisongo terus dijaga dengan baik. Tahun ini, 1444 H Keluarga Besar UIN Walisongo kembali menyelenggarakan pemotongan hewan kurban.

 

Hari ini, Jum’at (30/6/2023) panitia menyembelih hewan kurban di sekitar Aula Prof Ahmad Ludjito Kampus 1 UIN Walisongo. Hewan kurban bersumber dari keluarga internal UIN Walisongo dan mitra sekitar. BSI memberikan satu ekor sapi pada kesempatan ini.

 

Untuk mengurangi plastik, pihak UIN juga membungkus daging kurban ke dalam kemasan besek dan beralas daun jati. Panitia mengurangi potensi sampah plastik dari kegiatan ini.

 

“Hewan kurban tahun ini jumlahnya meningkat dibanding tahun lalu. Mudhohi tercatat sebanyak 74. Dari jumlah tersebut 12 diantaranya disalurkan kepada mitra binaan UIN Walisongo, sedangkan 62 lainnya disembelih di kampus. Untuk mengurangi sampah plastik, kami juga gunakan besek bambu untuk membungkus daging,” ujar Sirojudin Munir menyampaikan laporan.

 

Total hewan kurban pada Idul Adha 1444 H ini berjumlah 8 ekor sapi dan 6 kambing. 12 ekor kambing telah didistribusikan kepada mitra kampus, dari musholla, masjid sekitar.

 

“Sebagian kurban, kita sembelih di UIN hari ini, dan kita bagikan ke pegawai dan warga sekitar kampus,” ujarnya.

 

Pengelolaan hewan kurban dan distribusinya dikelola oleh Badan Amalan Islam UIN Walisongo.

 

Sementara itu Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq, M.Ag. diwakili Wakil Rektor III Dr. Achmad Arief Budiman menerangkan, bahwa pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dan pendistribusian daging kurban adalah tradisi baik yang harus terus dirawat. Pihaknya mendorong agar pelaksanaannya terus meningkat setiap tahun.

 

Oleh karenanya, diperlukan skema-skema inovatif dari pengelola untuk mengajar masyarakat untuk berkorban. Kepada para pihak yang menyumbangkan hewan kurban, atas nama UIN Walisongo mengucapkan terima kasih banyak.

 

“Kami yakin pegawai UIN Walisongo jumlahnya 1.000an ini sudah terbiasa berkurban. Kalau tidak kurban di UIN, berarti berkurban di lingkungan masing-masing. Kami harap ke depan bisa dikoordinasikan dengan baik,” pintanya.

(Tim Humas)

Leave a Reply