Perkuat Branding Universitas melalu media sosial, Humas UIN Walisongo adakan Pelatihan

UIN Walisongo Online, Semarang – Tingginya pengguna internet di Indonesia semakin meningkat, tahun 2022 sebanyak 204,7 juta jiwa pengguna internet ini setara dengan 68,9 persen total populasi di Indonesia. Selain itu waktu yang digunakan untuk mengakses media sosial lebih dari 8 jam. Media sosial yang paling sering di akses adalah instagram. Pengguna instagram di Indonesia sebanyak 84.8% persen dari total pengguna internet. Maka pentingnya penggunaan instagram bagi sebuah lembaga, salah satunya untuk membranding sebuah universitas.

Menyikapi hal tersebut, maka humas UIN Walisongo mengadakan pelatihan penggunaan media sosial untuk membangun branding universitas. Pelatihan dilaksanakan pada hari Selasa (15/11/2022) di Theater Planetarium UIN Walisongo. Kegiatan ini diikuti oleh 35 orang yaitu tim media yang ada di masing-masing unit dan fakultas di Universitas Islam Negeri UIN Walisongo. Kegiatan disampaikan oleh Wildan Adi Nugraha Corporate Communication Telkomsel Jateng dan DIY. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan media sosial untuk membranding universitas. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari penguatan Tim media yang sebelumnya diberikan pelatihan terkait pembuatan release untuk mempublikasikan kegiatan yang ada di masing-masing fakultas.

Kegiatan ini dibuka dengan Sambutan dari kepala Biro AAKK Dr Syaifudin Zuhri MSI

Atas nama institusi dan lembaga terima kasih atas kehadirannya, hadir disini bersemangat. UIN kalau dibandingkan dengaan kampus lainnya. Branding menjadi bagian yang penting. Bagaimana branding menjadi sesuatu yang bisa menciptakan image institusi. Tugas ini berada pada semangat, keinginan dan perjuangan. Image buinding menjadi tugas tidak langsung bagi kita semua, terutama keberadaan media sosial. Kehadiran menjadi penting, bergantung pada unit kita di humas. Tapi menjadi tanggung jawab kita bersama. Sangat penting. Walisongo tidak hanya dikenal di lingkungan kita sendiri tapi juga masyarakat luas.

Wildan menyampaikan bahwa “ Instagram adalah yang paling tepat untuk branding atau membangun citra sebuah lembaga. Branding setiap universitas harus disamakan dengan masing masing fakultas. Key Performance Index , harus di sepakati. Sehingga itu kurang termotivasi. Setiap sosmed harus ada targetnya. Baru diwujudkan dengan strategi dan disampaikan”, ujarnya

“ Key Performance Index dilihat dari jumlah followernya, reachnya, engagement, coment, like dan share. Setelah dibentuk KPInya maka bisa dibangun dengan membuat content strategy mulai dari persona, theme, activations, timeline dan tools yang digunakan”, ujarnya.

 

Fania Peserta dari Badan Pengembangan Usaha UIN Walisongo “ Materi yang disampaikan teknis dan menarik sehingga kita bisa memahami bagaimana membangun branding melalui sosial media. Pengelolaan harus konsisten, kreatif dan fokus. Semoga pelatihan teknis agar tau jalur jalurnya dan bagaimana branding yang tepat sasaran, ujarnya.

 

*HUMAS

Leave a Reply