Setelah melalui proses panjang, akhirnya Prof Dr Muhibbin, M.Ag peroleh
suara terbanyak mengungguli dua calon lainnya dalam pemilihan Rektor yang
digelar oleh Senat Institut Agama Islam Negeri Walisongo Kamis (5/5) siang
kemarin.
Dari 30 jumlah anggota senat, Prof Muhibbin memperoleh 24 suara, Dr HM Nafis
6 suara, sedangkan Dr Saefudin Zuhri tidak mendapatkan suara sama sekali.
Hasil perolehan suara nantinya akan dituangkan dalam berita acara yang
akan dikirimkan ke Menteri Agama RI untuk diusulkan menjadi Rektor IAIN definitif
periode 2011-2015.
Pelaskanaan pemilihan berjalan dengan lancer dan cepat, hanaya sedikit
diwarnai dengan demo mahasiswa di depan gedung rektorat, mereka bersikeras
untuk ingin menerobos masuk agar dapat dilibatkan dalam proses pemilihan, namun
karena terbentur dengan Keputusan Menteri Agama yang telah tertuang pada statuta,
amaka mahasiswa tetap tidak diperkenankan. Akhirnya setelah perwakilan
mahasiswa diterima pihak rektorat, mereka perlahan membubarkan diri.
Satu hari sebelumnya, bakal calon Rektor telah beradu program dalam
acara penyampaian paparan visi dan misi yang diselenggarakan oleh senat di
auditorium I lantai 2 dengan mendatangkan ketiga bakal calon Rektor 2011-2015, yaitu
Dr. H.M. Nafis, MA, Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag dan Dr. Saifudin Zuhri, M.Ag.
acara tersebut dihadiri dari unsur Dosen, Pegawai dan mahasiswa.
Dr Nafis memaparkan dalam visinya
bahwa perlunya IAIN/UIN Walisongo dijadikan sebagai Pusat Kajian dan
Pengembangan Islam di Jawa Tengah yang bertaraf internasional dan mampu
mencetak sarjana yang berkualifikasi ulama’ dan profesional yang Islami.
Menurut Prof Muhibbin dalam
visinya bertekad menjadikan IAIN/UIN Walisongo sebagai kiblat pengembangan
studi Islam dan iptek untuk kemanusiaan, untuk itu Guru Besar Hadits pada
Fakultas Syari’ah itu bersikeras mengegolkan konversi IAIN menjadi UIN
Walisongo, bebarapa persiapan suadh dialakukan, mulai dari pengusulan fakultas
dan prodi baru, juga lobi ke Diknas dan Menteri Agama RI.
Sedangkan menurut Dr Sefudin
lebih menekankan kepada pentingnya imange building, mulai dari kebersihan,
kindahan dan keasrian kampus, termasuk kebersihan di tempat-tempat ibadah, dan
yang tidak kalah pentingnya, imbuhnya adalah ketauladanan dan penciptaan kampus
yang r elegius.
Dalam acara tersebut, mengahdirkan tiga orang panelis, yaitu Prof Eko
Budiharjo, Drs Ahmad Darodji, M.Si dan
Dr Muhyar Fanani MA.
Ketika acara menjelang akhir, sempat terjadi sedikit ketegangan dari
para mahasiswa yang ngotot meminta kepada ketiga bakal calon untuk
menandatangani kontrak pelibatan mahasiswa dalam pemilihan rektor.
Menanggapi aksi tersebut, ketiganya menyatakan siap apabila telah
diatur dalam mekanisme pemilihan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Agama yang tertuang dalam statuta.