Prof Mumammad NUH Isi Kuliah Umum Literasi Wakaf di UIN Walisongo

UIN Walisongo Online, Semarang – Mantan Mendikbud Prof Dr Ir Muhammad NUH menyapa mahasiswa UIN Walisongo dalam kuliah umum dengan tema “Penguatan Literasi Wakaf Produktif Generasi Milenial”, Selasa (20/12/2022). Kuliah umum ini sebagai salah satu bentuk kerja sama UIN Walisongo dengan Badan Wakaf Indonesia dalam rangkaian Wakaf Goes to Campus edisi 12.

Prof NUH tekankan kepada mahasiswa bahwa hidup itu memberi bukan menerima. Prinsip hidup ini ada dalam kegiatan berwakaf.

Wakaf juga punya nilai-nilai sosial dalam kehidupan. Salah satunya adalah menciptakan nilai tambah dalam kehidupan hingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat jika menekuni dunia wakaf.

Esensi wakaf tidak hanya mengumpulkan barang dan uang, dengan diolah dan menumbuhkan hasil. Lebih dari itu, wakaf memiliki nilai tersembunyi yaitu Nilai Transformasi. Mentransformasikan mauquf alaih menjadi waqif.

“Setidaknya ada lima nilai yang terkandung dalam wakaf, salah satunya transformasi. Setelah memberi kepada mauquf alaih maka harus menumbuhkan waqif baru.” Tutur Prof NUH.

Senada dengan Prof NUH, Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq, M Ag memberikan pernyataan bahwa sejarah BWI mempunyai keterkaitan dengan UIN Walisongo. Para doktor wakaf di Indonesia adalah lulus dari program doktoral di UIN Walisongo.

Dengan jumlah mahasiswa mencapai 24 ribu orang, semangat UIN Walisongo untuk menciptakan karakter dan ekosistem wakaf produktif baik di kampus maupun di Indonesia akan terus bergema.

Disamping itu, Prof Imam Taufiq juga mengungkapkan nama besar Walisongo yang diambil bukan menjadi beban akan tetapi menjadi acuan dan semangat meraih keberkahan, khususnya dalam bidang perwakafan.

“Paradigma kami sekarang adalah Unity of science, wahdatul ulum. Kami percaya bahwa semua ilmu pengetahuan itu bersumber dari satu yaitu Yang Maha Kuasa. Dan dengan nama besar Walisongo kami akan terus tumbuhkan semangat-semangat wakaf di era milenial.” Ungkap Rektor

*

Leave a Reply