Bandung – Guru
Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Prof Dr H As’ari Djohar
MPd menegaskan bahwa semua Fakultas Pendidikan dan Keguruan, terutama yang jadi
LPTK harus memiliki Laboratorium Sekolah (Labschool). Labschool sangat
bermanfaat untuk pengembangan teori-teori pendidikan yang dimiliki oleh dosen
dan guru besar.
“Jika kampus pendidikan hanya
mempunyai teori saja, sama halnya kampus menjauhkan diri dari kenyataan
pendidikan dan masyarakat,†tegas As’ari Djohar yang juga Ketua Badan Pengelola
Labschool UPI saat menerima rombongan studi banding Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang di Kantor BPS Sekolah Laboratorium-Percontohan UPI Bandung
(4/12). Rombongan Fakultas Tarbiyah diterima Manajemen Labschool UPI didampingi
Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA.
Pendidikan itu, lanjutnya, harus
nyata dan dipraktikkan. Labschool menjadi tempat uji teori, pengembangan teori
dan aplikasi semua teori pendidikan. Keberadaan labschool yang dikelola oleh
Fakultas Pendidikan dan Keguruan mendukung dua model pengembangan pendidikan.
Pertama menjadi pelayanan pendidikan dan kedua menjadi teaching school.
Dalam konteks pelayanan
pendidikan, Fakultas Pendidikan teruji betul pengabdiannya jika mempunyai
labschool. Lain halnya jika hanya memiliki jejaring dengan sekolah mitra.
Karena dengan memiliki labschool, kampus betul-betul
terjun langsung dalam manajemen, KBM dan evaluasi menyeluruh. “Labschool
menjadi kunci kesuksesan kampus pengabdian nyata di bidang praktik kependidikan,†ungkapnya.
Selain itu, labschool juga
bermanfaat besar dalam teaching school
bagi dosen dan mahasiswa. Dosen dapat melihat dan mengevaluasi fenomena
pendidikan yang berkembang sehingga mampu melahirkan teori-teori baru sekaligus
dapat dipraktikkan. Sedangkan mahasiswa sangat leluasa melihat proses
pembelajaran di labschool. “Labschool didesain terbuka untuk dosen dan
mahasiswa dalam bentuk etalase pendidikan†tambah As’ari.
Melihat pentingnya labschool itu,
menurutnya, UIN, IAIN, STAIN sudah waktunya memikirkan labschool yang didirikan
di dalam kampus. “Fakultas Tarbiyah yang menjadi tulang punggung kemajuan
pendidikan Islam harus mempunyai labschool,†tegasnya.
Di tempat terpisah, Prof Dr H
Mahmud MSi, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
saat menerima rombongan IAIN Walisongo menyatakan hal yang sama. Labschool yang
dikelola oleh kampus menjadi wahana yang sangat spesial dalam mengembangkan
pendidikan. “Sudah seharusnya Fakultas Tarbiyah di bawah Kementerian Agama
secara serempak mendirikan labschool di dalam kampus†tegasnya.
Menanggapi hal itu, HM Ridwan
M.Ag, Pembantu Dekan III Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang menjadi pimpinan
rombongan studi banding ke labschool UPI dan UIN Sunan Gunung Djati menegaskan
komitmen Fakultas Tarbiyah untuk merancang berdirinya labschool. “Insya Allah
kami segera diskusikan hasil studi banding dengan Dekan dan Rektor,†tegasnya.(Rikza)