UIN Walisongo Online; Semarang – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA), LP2M UIN Walisongo adakan diskusi dengan oragnisasi mahasiswa di Ruang Teater lantai 4 Rektorat. Diskusi ini bertema Membangun Kesetaraan Gender dalam Lingkup Organisasi Mahasiswa. Diskusi ini diikuti oleh jajaran senat mahasiswa dan dewan eksekutif mahasiswa (dema) baik tingkat universitas maupun tingkat fakultas. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Sri Dewi Indrajarti (KaBid KHPP DP3AKB Prov. Jawa Tengah) dan Titik Rahmawati (Kapus PSGA). (27/04/2021)
Diskusi dimulai dengan pembukaan yang diawali dengan sambutam dari ketua LP2M UIN Walisongo yaitu Akhmad Arif Junaidi. Dalam sambutannya beliau mngungkapkan bahwa pemahaman tentang gender sudah sepatutnya dipahami oleh mahasiswa apalgi dikalangan organisasi mahasiswa seperti Sema dan Dema agar mereka lebih melek tentang gender dan jika mengambil keputusan maka lebih berprespektif gender. Diskusi ini dibuka langsung oleh wakil Rektor III UIN Walisongo Semarang yaitu Dr. Mukhsin Jamil. Sebelum membuka acara wakil rekotor III ini mengungkapkan bahwa acara ini sudah sepantasnya dilakukan karena pemahaman tentang gender tidak serta merta ada dalam diri mahasiswa maka perlu diadakan diskusi semacam ini agar pemahaman tentang kesetaraan gender ini lebih dipahami oleh mahasiswa.
Diskusi kemudian dilanjutkan dengan pemaparan narasumber yang pertama yaitu Sri Dewi Indrajati dalam paparannya beliau mengungkapkan bahwa gender bukanlah jenis kelamin dan soal perempuan saja sehingga pada paparan materinya, beliau menjelaskan sering kali ada permasalahan tidak adil gender dalam segala lini kehidupan. Maka sudah sepantasnya mahasiswa sebagai agen perubahan sadar betul tentang kesetaraan gender ini. “Setara tidak berarti sama, antara laki laki dan perempuan memang beda tetapi tidak untuk dibeda-bedakan” Ucap narasumber pertama sambil menutup pemaparan materinya.
Narasumber yang kedua selakau kepala PSGA UIN Walisongo menjelaskan tentang gender dari sudut pandang agama islam dan juga pemaparan tentang kekerasan seksual di perguruan tinggi. Acara diskusi ini sangat seru dan menarik dibuktikan dengan adanya banyak pertanyaan dan masukan dari mahasiswa terkait dengan kesetraan gender dan kekerasan seksual.