Redaktur Alif Id Hingga Dosen UGM Isi KKL Prodi Sosiologi FISIP 

UIN Walisongo Online, Semarang – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Walisongo menggelar pembukaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) skema khusus dalam model “webinar series”. Acara ini dihadiri langsung pimpinan fakultas dan panitia bersama 157 peserta KKL Prodi Sosiologi pada hari Senin (5/4/2021).

Dekan FISIP, Dr. Hj. Misbah Zulfa Elisabeth, M.Hum membuka acara KKL Prodi Sosiologi sekaligus menyampaikan bahwa kegiatan KKL kali ini tentu berbeda dengan KKL sebelumnya.

Dengan situasi pandemi Covid-19 yang menuntut kita untuk beradaptasi dengan situasi sekarang dan kehadiran pandemi Covid-19 ini berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat, baik agama maupun media.

Webinar series ke-3, 4 & 5 akan dilaksanakan di hari Jumat dengan tema-tema yang relevan dengan situasi sekarang. Peserta KKL harus bersyukur dan banyak belajar dengan para pakar/pemateri yang akan menyampaikan materinya terkait dengan situasi sekarang terkait dengan agama dan media di masa pandemi Covid-19.

“Wawasan dan pengetahuan baru harus dibangun di era disrupsi untuk mempersiapkan diri pasca pandemi Covid-19,”tambah Misbah.

Muhammad Autad An Nasher (Redaktur Pelaksana Alif.id) pemateri pertama memaparkan materinya tentang media di masa pandemi Covid-19. Era disrupsi membuat kita harus melek literasi media sosial. Kehidupan kita selalu dihantui oleh dunia maya, seakan kita sedang dihadapkan dengan perang dunia maya. Siapa yang menguasi dunia maya, maka dia yang akan menang.

Narasi-narasi yang dibangun sangat beragam, ada narasi ekstrem, narasi intoleransi, dan narasi-narasi perubahan sosial politik di Indonesia khususnya. Selain itu pada tahun 2016 jaringan Gusdurian menemukan banyak narasi-narasi ujaran kebencian, baik itu karena berbeda ideologi atau perbedaan agama. Ada narasi besar yang dibangun pada tahun 2016 yakni Islam ditindas dan dihancurkan, maka umat Islam harus berkonsolidasi, melawan, dan mengusahakan kekuasaan. Narasi ini yang perlu kemudian kita sikapi dengan bijak dengan narasi-narasi yang menyejukkan.

“Era serba teknologi, anak muda harus bisa memahami karakter media sosial, baik di Twitter, Facebook, Youtube, dan Instagram. Semuanya memiliki karakter berbeda dan kita harus bisa membaca perbedaan tersebut. Kuasi dunia maya dan mengkaunter narasi-narasi ujaran kebencian,” tambah Autad.

Dr. Syamsul Ma`arif, M.A (Kaprodi CRCS UGM) selaku pemateri kedua dalam kesempatan kali ini menyampaikan bahwa respon agama terhadap pandemi Covid-19. Praktik agama di situasi pandemi tentu memberikan warna tersendiri dan agama beradaptasi terhadap pandemi itu sendiri.

Praktik-praktik keagamaan misal ibadah di rumah, berjamaah dengan protokol kesehatan, ada semangat kemanusiaan yang meningkat, dan terwujud dalam bentuk bakti sosial lintas iman. Tantangan bagi agama di masa pandemi Covid-19 ini tentu tidak berdiri sendiri, ada logika ketahanan yang menuntut improvisasi, fleksibiltas dan keragaman metode sebagai startegi ketahanan. Selama krisis (pandemi) efektifitas ketahanan bergantung pada kontrol yang terpusat terhadap situasi. Setelah krisis (pandemi) tantangan bagi agama pasti ada dan ini akan dirasakan oleh umat.

“Tantangan krisis (pandemi) sebagai agama dan jagad baru menawarkan 6 (enam) pilihan diantaranya: tempo kecepatan dalam pembelajaran (dimana agama dituntut untuk merespon cepat, jika tidak akan digantikan oleh yang lain; norma standar (kerjasama lintas sektor); jaminan terhadap perlindungan fisik dan psikis; kepedulian pada dunia maya (layanan, transaksi, interaksi yang tak terbatas); kesiagaan menghadapi ancaman; dan ketidaksetaraan,”t ambah Syamsul.

Acara webinar series ke-1 & 2 Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Prodi Sosiologi memaksa membuka mata, telinga, dan pikiran kita terkait dengan situasi dan kondisi saat ini dimana pandemi Covid-19 tidak hanya menghantui sektor ekonomi dan kesehatan, tetapi pada sektor lain misal agama dan media.

Kegiatan ini diakhir dengan tanya jawab yang dipandu langsung oleh moderator sekaligus dosen Sosiologi FISIP UIN Walisongo yakni Naili Ni`matul `Illiyun, M.A. (Tim Humas)

Leave a Reply