Rektor : Semua Karyawan dan Dosen Harus Sudah Masuk Normal

RektoratHari
pertama masuk kerja usai libur panjang hari raya Idul Fitri 1432 H, karyawan
dan dosen IAIN Walisongo masuk normal seperti biasa. Hal ini disamping sudah
menjadi komitmen bersama untuk menjalankan peraturan, juga dikarenakan pada
hari pertama diselenggarakan halal bi halal keluarga besar IAIN Walisongo di
Aula II akmpus III IAIN Walisongo, Selasa (5/9) kemarin.

Ajang ini tentunya tidak disia-siakan oleh para
dosen dan karyawan untuk bisa bersilaturrahim dan saling bermaafan di bulan
Syawal 1432 H. karena tidak mungkin untuk terbukti seluruh kursi yang
disediakan panitia terpenuhi.

Acara tersebut rutin digelar setiap lebaran
untuk lebih bisa mengakrabkan pegawai, dosen dan seluruh keluaga besar IAIN
Walisogo, termasuk para pendiri dan sesepuh IAIN Walisongo yang ikut serta diundang
untuk menghadirinya.

Dalam sambutannya, Rektor, Prof Dr H Muhibbin
MA mengajak kepada seluruh keluarga besar IAIN Walisongo untuk dapat memanfaatkan
acara tersebut dengan saling memaafkan dan memupuk tali silaturrahim serta meningkatkan
kerja sama yang baik untuk meraih kemajuan bersama.

“Dengan acara semacam ini, diharapkan saling
memaafkan, tidak ada lagi dendanm, iri hati, permusuhan dan kita ciptakan
bersama untuk maju” ujarnya.

Beliau juga menegaskan bahwa seusai libur
panjang Idul Fitri 1432 H, seluruh karyawan dan dosen harus sudah masuk normal
seperti bisa, tidak boleh ada yang kosong seperti kebiasaan yang dilakukan
beberapaka gelintir orang. “Besok Semua Dosen dan karyawan sudah harus masuk
seperti biasa, jangan sampai ada yang kosong” tegasnya.

Di sela-sela acara halal bi halal, Rektor juga
memberikan penghargaan kepada 11 PNS yang telah mencapai purna tugas.

Dalam halal bi halal kali ini menghadirkan
penceramah KH Fauzi Archan dari Salatiga. Dalam ceramahnya MUI Salatiga ini mengajak
kepada hadirin utuk menjaga kesucian diri setelah sebulan lamanya menjalani
ritual puasa sehingga sampai pada idul fitri, jangan sampai mudah ternodai
dengan perbuatan dosa dan mudah tergoda oleh syetan.

Lebih lanjut beliau juga menjelaskan bahwa
manusia dengan iblis itu durhakanya lebih banyak manusia, karena iblis durhakan
kepada Allah hanya sekali saat membangkang diperintahkan sujud hormat kepada
manusia, tetapi manusia berkali-kali membangkang untuk sujud kepada Allah SWT.

“Manusia dengan Iblis itu lebih durhaka
manusia, terbukti Iblis hanya sekali durhaka, yaiktu ketika dia menolak ketika diperintah
sujud kepada Adam, tapi manusia membangkang berkali-kali untuk sujud kepada
Allah dengan sering meinggalkan shalat” ujarnya sambil kelakar.

Suasana semakin meriah karena acara halal bi
halal tersebut diiringi dengan Kasidah Al-Falah, pimpinan Shofiyahtun dari
Semarang. Hadirin semakin bersemangat ketika lagu “Wulidah Huda” didendangkan
oleh Hj. Muthoharoh, salah satu mantan anggota senior dari Group Nasidaria yang
legendaries dari Semarang dan sudah lama tidak dinikmati oleh hadirin.

Halal bi halal ditutup dengan bermushofahah
atau bersalaman seluruh hadirin dimulai dari Rektor, para pendiri, sesepuh dan
juga seluruh tamu undangan.

Leave a Reply