UIN Walisongo Online, Bandungan – UIN Walisongo memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan civitas akademika yang memiliki spirit walisongo dalam menyebarkan moderasi Islam. Komitmen tersebut dibuktikan dengan adanya langkah strategis baik dalam tataran narasi maupun aksi.
Melalui Rumah Moderasi Beragama (RMB), UIN Walisongo menginisiasi berbagai kegiatan seperti memberikan mata kuliah Islam dan Moderasi Beragama bagi mahasiswa baru, halaqah ulama, webinar moderasi beragama bersama tokoh nasional, launching instrument moderasi beragama, dan memperoleh rekor MURI dalam menarasikan moderasi beragama di media sosial.
RMB mengadakan kegiatan Training of Trainer (ToT) Pendidikan Moderasi di Griya Persada Convention Hotel dan Resort Bandungan, Rabu-Kamis (13-14/10/2021). Acara yang mengundang Trainer ternama, Prof. Musahadi dan Syifaul Anam MH ini dihadiri 40 peserta dari berbagai kalangan baik dosen, tokoh masyarakat, mahasiswa hingga santri.
Wakil Rektor III UIN Walisongo, Dr Arief Budiman M Ag saat membuka acara menyampaikan bahwa Kementerian Agama memberikan mandat kepada PTKIN dalam menangkal radikalisasi di lingkungan kampus. Salah satu upaya yang digagas oleh Kementerian Agama ialah penguatan moderasi beragama.
Gagasan tersebut diperkenalkan oleh Lukman Hakim Saifuddin ketika menjabat sebagai Menteri Agama tahun 2019. Hingga saat ini gagasan tersebut masih menjadi prioritas dan ditetapkan sebagai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
“Langkah-langkah tersebut perlu menyentuh civitas akademika lebih banyak lagi agar memiliki semangat Islam moderat dan disebarluaskan sebagai upaya preventif menangkal radikalisme di lingkungan kampus,” ujar Arief.
Oleh karena itu kegiatan ToT Pendidikan Moderasi UIN Walisongo Semarang Tahun 2021 dirasa penting dilakukan.
“Untuk memberikan orientasi dan edukasi kepada civitas akademika dalam mendukung upaya UIN Walisongo sebagai kampus moderat,” pungkas Arief.
Sementara itu, Ketua RMB Dr Imam Yahya M.Ag mengatakan bahwa acara ToT ini merupakan rangkaian empat kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan secara berurutan.
“Pertama, workshop penyusunan modul pendidikan moderasi. Kedua, Training of Trainer (ToT) pendidikan moderasi. Ketiga, workshop pendidikan moderasi bagi dosen umum. Terakhir, workshop pendidikan moderasi bagi aktivis mahasiswa,” terangnya saat dihubungi disela-sela acara. (RMB/Hms).