SELAMAT BERKOPERASI

 

Masih sangat jarang diantara kita, terutama para pemuda dan mahasiswa yang menyadari betapa koperasi itu merupakan soko guru perekonomian yang sangat kuat dan menjanjikan.  Itu disebabkan kebanyakan diantara koperasi yang ada hanya dikelola  sekedarnya dan biasanya bukan menjadi fokus utama. 

 Bahkan seringkali koperasi hanya dijadikan sebagai sampingan, karena keterpaksaan semata, seperti karena  ada anjuran untuk mendirikan koperasi, kemudian koperasi didirikan, namun tidak dikelola dengan sungguh sungguh.

Dalam kondisi yang demikian, tentu koperasi tidak dapat memberikan harapan kepada para pengelola dan juga anggotanya.  Bahkan sering kali koperasi yang dari oleh dan untuk anggota, justru malah menjadi sesuatu yang dihindari oleh anggotanya sendiri.  Kita sering menjumpai bahwa anggota sebuah koperasi justru tidak mau membeli sesuatu kebutuhannya di toko koperasinya, malahan  lebih suka membeli barang tersebut di super market atau  di mall, sambil rekreasi atau sekedar melihat lihat produk lainnya.

Kenyataan tersebut tentu sangat bertolek belakang dengan tujuan koperasi itu sendiri,  sudah sangat jelas bahwa angggota koperasi tersebut belum dapat memahami arti berkoperasi.  Aspek lainnya yang membuat  hal tersebut ialah karena para pengurusnya tidak mampu memberikan layanan yang bagus dan memberikan SHU yang menggiyurkan.  Untuk  itu diperlukan sebuah usaha nyata untuk mengelola koperasi dengan profesional, jika diperlukan dilakukan semacam workshop untuk penguatan  profesionalitas para pengurus.

Bagaimana mungkin koperasi dapat berkembang dan menjanjikan, jika hanya dikelola seadanya da tidak  ada pengembangan serta  kreatifitas para pengurus dan pengelolanya?.  Koperasi merupakan salah satu bentuk usaha yang memungkinkan para anggotanya  mendapatkan keuntungan yang berlipat, asalkan semuanya mendukung dan mengetahui manfaatnya secara jelas.  Jika  semua anggota mengerti maka  mereka pasti akan berbelanja seluruh kebutuhan pokonya di koperasi, karena labanya akan kembali kepada mereka sendiri dan bukan kepada pihak lain.

Jika  berbelanja di mall atau di swalayan, maka keuntungannya  berada  pada pihak pemilik mall atau swalayan tersebut, sedangkan kalau berbelanja di koperasi, maka  keuntungannya akan kembali lagi kepada anggota sendiri.  Juadi kalau dipkir dengan cermat, koperasi itu memang sangat menguntungkan, karena semua dapat disediakan oleh toko koperasi dan keuntungannya kembali lagi kepada para anggota. Semakin anggota  banyak berbelanja, maka semakin banyak keuntungan yang didapatkan.

Hanya sekali lagi sayangnya belum banyak yang mendalami atau mencoba  ingin mengetahui secara lebih dalam tentang perkoperasian, sehingga keberadaan koperasi tidak beranjak ke tingkat yang besar dan menjanjikan. Atas dasar kenyataan tersebut, kita sangat berharap bahwa koperasi mahasiswa yang seluruh anggotanya adalah masyarakat yang dapat berpikir dan rasional, nantinya akan menjadi pelopor dalam memajukan koperasi dan menjadikannya sebagai sebuah harapan bagi masyarakat, terutama dalam memperkuat perekonomian.

Hal utamanya yang diperlukan dalam pengelolaan koperasi ialah bagaimana  para pengurusnya  mengatahui bagaimana mengelola koperasi secara profesional, karena itu sangat dieprlukan semacam training menejemen perkoperasian, dan pengetahuan secara  umum tentang kewirausahaan.  Dengan bekal tersebut, diharapkan  para pengurus dapat menyadari keberadaan mereka dan sekaligus dapat mengembangkan koperasi tersebut ke arah yang lebih veriatif, baik usahanya maupun bentuk produknya.

Sesungguhnya pemerintah sudah banyak memberikan support kepada koperasi dengan memberikan kemudahan dalam mengakses bentuan modal dan juga bantuan pengembangan lainnya.  Bahkan  juga  seringkali pemerintah memberikan support berupa hibah agar koperasi dapat berkembang dengan baik.  Hanya saja  masih ada sementara koperasi yang justru hanya ingin mendapatkan modal dan bantuan hibah tersebut dan akhirnya  modal tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya, malahan disalah gunakan untuk kepentingan pribadi pengurus.

Tentu hal tersebut merusak iklim ekonomi perkoperasian yang  sudah akan beranjak baik.  Memang tidak semua koiperasi nakal seperti itu,  namun dengan munculnya beberapa koperasi yang nakal seperti itu, ternyata sangat mempengaruhi perkembangan koperasi secfara umum. Koperasi mahasiswa diharapkan akan  mampu menaikkan kepercayaan publik kepada koperasi dengan keprofesionalannya  dalam mengelola dan mengambangkan koperasi.  Kita sangat ingn menyaksikan bahwa melalui koperasi mahasisw atersebut, para pengurusnya nantinya akan mampu  menunjukkan kepada masyarakat bahwa koperasi itu menjajikan.

Karena itu kita sangat mengapresiasi kegiatan  kopma Walisongo yang hari ini mengadakan  acara penerimaan anggota baru kopma yang diikuti oleh sekitar 3386  calon anggota.  Acara tersebut sesungguhnya sudah dimulai sejak kemarin dan didatangi oleh deputi menteri koperasi dan UKM RI, namun  acara intinya akan dilaksanakan pada hari ini, dan sekaligus akan dihadiri dan disaksikan oleh menteri pemuda dan olah raga RI.

Harapannya  ke depan para mahasiswa  yang menjadi anggota kopma tersebut dapat langsung mengerti bagaimana praktek berkoperasi dengan baik dan berpartisipasi dalam pengelolaan.  Tentu bukan seluruhnya, tetapi kalau sekian persennya tertarik kepada koperasi, itu sudah merupakan sebuah kondisi yang  menyenangkan.  Mungkin mereka dapat  membaca dan sekaligus  melakukan sesuatu untuk megembangkan dirinya, khususnya yang terkait dengan usaha, baik melalyui koperasi maupun usaha lainnya yang pada intinya tidak ingin menjadi beban pihaklain.

Sikap mau berjuang melalui usaha tersebut  cukup menjadi modal yang sangat bagus untuk menyongsong masa depan yang sangat kompetetif.  Kita sangat menghargai semua pihak yang mau mengembangkan usaha, apapun usahanya, karena  itulah yang kita inginkan, dan bukan  mental yang ingin  enak tanpa berusaha.  Bahkan sangat mungkin kita support mereka yang  mau berusaha tersebut dengan memberikan fasilitas yang memungkinkan untuk pengembangan mereka.

Kehadiran menteri ke kampus tercinta, bukanlah sebuah kunjungan yang sia sia, melainkan  untuk memberikan apresiasi dan semangat kepada sleuruh anggota koperasi, khususnya yang baru agar mereka  dapat merasakan betapa nikmatnya berkoperasi dan sekaligus dapat menggembleng diri untuk modal usaha saat  mereka sudah berada  di tengah tengah masyarakat nanti.  Sifat dan sikap  kewiraushaan  memang menjadi niscaya dalam kompetisi global sebagaimana saat ini dan  masa yang akan datang.

Artinya siapapun yang siap dengan kompetisi tersebut, maka dia akan memenangkan  perhelatan, dan sebaliknya siapapun yang tidak siap menghadapi kompetisi, dipastikan dia akan digilas oleh roda kehidupan.  Kesiapan tersebut bukan dalam arti kata kata, melainkan sebuah mental yang didasarkan atas  skill dan kemampuan untuk melakukan berbagai usaha  dan tidak terpaku pada kondisi yang  ada yang hanya akan memenjarakannya.

Sebagai pimpina di universitas ini, saya  mendukung penuh kegiatan koperasi mahaiswa ini dan sekaligus memberikan apresiasi yang tinggi, dengan  sececah harapan agar di kemudian hari koperasi mahasiswa tersebut akan mampu menjadikan para anggotanya  mendiri dan siap menghadapi kompetisi global.  Melalui koperasi tersebut kiranya  para aktifis koperasi akan mampu menujukkan diri kepada dunia bahwa melalui koperasi mereka  sukses menjadi  orang yang berhasil dan memberikian manfaat besar bagi lingkungan sekitarnya, setidaknya  melalui hasil usahanya,. Berkat koprasi.

Selamat berkoperasi semoga  Tuhan senantiasa memberikan  kekuatan untuk terus berkembang dan mewujudkan mimpi besar yang saat ini dicanangkan.  Saya juga akan terus mendorong kepada semua pihak untuk tetap mendukung keberadaan kopma  sebagai salah satu bagian yang sangat penting di universitas dan  bahkan menjadilannya sebagai wadah penggemblengan mahasiswa.

Leave a Reply