UIN Walisongo Online, Semarang -Ada yang berbeda dari AICIS ke-23 saat ini, yakni dengan gelaran ASEAN Religious Leaders Summit. Gelaran ini sekaligus menandai distingsi dan keistimewaan AICIS tahun 2024 dibandingkan kegiatan serupa pada tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Agama Republik Indonesia secara resmi membuka The 23rd Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) pada hari ini di Kampus UIN Walisongo Semarang. Acara pembukaan dihadiri oleh Dirjen PTKI Kemenag RI, pejabat pemerintah, serta sejumlah pemimpin agama. Konferensi ini bertujuan untuk mendiskusikan peran agama dalam mengatasi krisis kemanusiaan global dengan tema “Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues”.
Salah satu yang berbeda dari AICIS kali ini adalah digelarnya ASEAN Religious Leaders Summit yang melibatkan para pemuka agama dari berbagai negara di Asia Tenggara. Dalam forum ini, Dr. (HC). K.H. Yahya Cholil Staquf, Prof. Dr. Haedar Nashir, dan sejumlah tokoh agama lainnya menyampaikan pandangan dan gagasan mereka mengenai peran agama dalam menanggapi tantangan kemanusiaan.
Ahmad Zainul Hamdi, Dirjen PTKI Kemenag RI, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Religious Leaders’ Summit (Sarasehan Pemuka Agama) akan menyoroti isu-isu seperti konflik etnik, krisis pengungsi, dan peran agama dalam menciptakan perdamaian. “Diskusi ini menjadi platform bagi para pemuka agama untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama dalam menghadapi kompleksitas krisis kemanusiaan di wilayah ASEAN,” tuturnya.
Para pemuka agama ini berasal dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, antara lain: Dr. (HC). K.H. Yahya Cholil Staquf (Indonesia), Prof. Dr. Haedar Nashir (Indonesia), The Honorable Martinho G. da Silva Gusmão (Timor Leste), Dr. Mohammad Hafiiz Hashim (Brunei Darussalam), Most Venerable Dr. Thich Giac Hiep (Vietnam), Venerable Dr. Vanh Keobundit (Kambodja), Venerable Bhante Sri Pannyavaro Mahathera (Indonesia), Venerable Dr. Seck Kwang Phing (Singapura), His Eminence Orlando Beltran Cardinal Quevedo, O.M.I. (Filipina), Venerable Dr. Sobhita (Myanmar), Venerable Dr. Yon Seng Yeath (Kambodja), Mr. Pastor, Uskup Jayapura Yurianus You (Papua), Dr. Mujahid Yusof Rawa (Malaysia), Phra Dr. AnilMan Dhammasakity (Thailand), Yasmin Busran-Lao, MA (Filipina), Dr. Dato’ Ismail Yahya (Indonesia).
Selain ASEAN Religious Leaders Summit, AICIS 2024 memiliki enam kegiatan di antaranya, Plenary Session, Parallel Session, On Stage Discussion, dan Declaration of Semarang Charter. Selain itu, ada pula agenda lain, seperti Islamic Culture and Civilization Expo, Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique, Semarang Cultural Trip, Semarang Halal Food Festival, dan Penanaman Pohon Perdamaian.
Konferensi ini akan dihadiri oleh lebih dari 1200 peserta, termasuk 31 peserta dari luar negeri, yang terdiri dari cendekiawan, dosen, peneliti, dan pemuka agama, termasuk peserta domestik dan internasional, baik peserta aktif maupun pengamat. Kegiatan ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kawasan Asia Tenggara. Metode Pelaksanaan AICIS bersifat Hybrid (Offline dan Online), yang akan dibagi ke dalam 44 panel dengan 3 bahasa pengantar utama: Arab, Inggris, Indonesia.