Tangani PMKS, Dinsos Gandeng IAIN Walisongo

Kompleksitas permasalahan Penyandang Masalah Kemiskinan
(PMKS) di Jawa Tengah dengan jumlah penduduk 32.626.390 jiwa terdapat 163.760
orang penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) perlu mendapatkan
penanganan yang serius yang memerlukan keterlibatan berbagai pihak, termasuk
Perguruan Tinggi. Demikian penjelasan kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah,
Drs Adhi Karsidi, M.Si saat penandatanganan perjanjian kerjasama dalam bentuk
MoU dengan
IAIN
Walisongo, Politekes Kemenkes Semarang dan rumah sakit jiwa Amino Gondohusodo,
Selasa (13/3) di
gedung
pertemuan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Lebih lanjut Adhi Karsidi mengungkapkan penanganan
kesejahteraan masyakat telah dilakukan melalui 27 balai rehabilitasi sosial dan
25 unit rehabilitasi sosial yang tersebar di 35 kabupaten kota di Jawa Tengah. Penanganan
PMKS dengan melibatkan unsur mahasiswa dan civitas akademik adalah sangat
penting, karena mereka adalah kaum intelektual yang mempunyai kompetensi yang
baik dalam penanganan masalah tersebut, disamping karena keterbatasan SDM yang
ada dengan perimbangan wilayah yang harus ditangani.

Tidak hanya itu, Ka Dinsos juga menegaskan
bahwa permasalahan sosial perlu juga ditangani melalui pembentukan dan
pembangunan karakter serta mental masyarakat sehingga sangat perlu melibatkan
peran IAIN Walisongo untuk membantu penanganan hal ini.

Sementara Rektor IAIN Walisongo, Prof Dr H Muhibbin M.Ag
menjelaskan bahwa permasalahan kemiskinan  dan sosial tidak hanya menajdi tanggung jawab dinas
sosial saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk Perguruan
Tinggi yang mempunyai andil dalam bentuk kegiatan sosial.

“Penanganan masalah sosial sebenarnya telah kita lakukan
selama ini, karena kami mempunyai Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah
satunya adalah mengarah kepada kegiatan sosial kemasyarakatan. Dan saat ini
sebenarnya beberapa program telah bekja sama dengan Dinsos karena kami memiliki
lembaga pengabdian Masyarakat (PPM), MoU ini hanayalah untuk memperkuat kerjasama
tersebut dengan paying hokum yang lebih jelas” tegas Rektor.

Rencananya Kerjasama yang diprakarsai oleh Fakultas Dakwah
IAIN Walisongo ini akan diawali dengan pengadaan warung sosial (warsos) dalam
waktu dekat ini. Nantinya waarung sosial ini akan dikelola bersama melalui
pendampingan oleh Dinas Sosial dan para mahasiswa Fakultas Dakwah. Warung ini akan
mempekerjakan para ex penyandang PMSK, dengan harapan dapat memberikan lapangan
pekerjaan bagi mereka, sehingga akan memberikan harapan baru dalam
kehidupannya. Dan ini adalah sebagai salah satu solusi bagi mereka untuk bisa menjalani
kehidupan dengan normal.

Lebih lanjut penuangan kerjasama ini akan dilakukan dalam
skup yang lebih luas lagi di bidang lainnya dengan menyesuaikan bidang
masing-masing, termasuk pembinaan mental dan pembentukan karakter. Hal dianggap
penting karena IAIN Walisongo sebagai Perguruan Agama Islam Negeri terbesar di
Jawa Tengah mempunyai peran penting pada sektor itu.

Leave a Reply