Semarang –
Banyak sekali guru yang mengajar sebagai guru kelas di MI belum berijazah
sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI). Melihat fenomena itu,
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo berkomitmen untuk segera mencetak guru kelas
MI yang profesional.
Demikian
ditegaskan oleh Drs H Shodiq Abdullah MAg dalam Pembekalan PPL Program DMS di
Auditorium Gedung Q Kampus II IAIN Walisongo (9/9). Hadir sebagai narasumber
Hadi Arifin (Kepala MI Tawang), Dr H Hasmi Hashona MA (Kepala Laboratorium
Pendidikan) dan M Rikza Chamami MSI (Sekretaris Laboratorium Pendidikan).
Guru MI
selama ini masih banyak didominasi alumni PAI, maka sudah saatnya alumni PGMI
tampil. Sehingga pola pengajaran materi pendidikan dasar di MI dapar dikuasai.
Untuk itu, mahasiswa yang PPL program non reguler ini diminta untuk mampu
belajar secara otodidak dan mengejar
ketertinggalan bagi ilmu yang belum dimiliki.
Karena
mahasiswa program DMS ini sudah menjadi guru dan belum S1, maka standar
kompetensi PPL juga mendapatkan perlakuan khusus. Selama PPL, diharapkan secara
penuh mengikuri program pengajaran, administrasi sekolah dan kegiatan ekstra
kurikuler. “Dengan pola ini, maka PPL diharapkan akan memberikan warna
pengajaran guru MI yang lebih profesional” imbuh Shodiq.(Abi Ijlal)