UIN Walisongo Online, Kuala Lumpur – Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang melaksanakan Memorandum of Understanding dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) Malaysia pada Rabu (18/1/2023).
Bertempat di jalan Tun Ismail, Kuala Lumpur Malaysia, UIN Walisongo Semarang diwakili oleh Arif Budiman, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama. Didampingi Anasom, Sekretaris Senat Akademik sekaligus Ketua Walisongo Center, Moh Sya’roni, Seketaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Sedangkan SIKL diwakili oleh Wakil Kepala Sekolah SIKL Bidang Humas, Deany Yasir Wirya didampingi Lina Hasna Divisi Prestasi dan Koordinator Sanggar Bimbingan.
Arif Budiman menjelaskan, bahwa melalui kerjasama ini, kedua belah pihak dapat saling memberikan kontribusi di bidang pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Menurutnya UIN Walisongo sangat konsen dalam peningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa untuk melaksanakan tugasnya di bidang masing-masing.
“Kita sangat konsen dalam hal upaya meningkatan kompetensi mahasiswa yang berkolaborasi dengan pihak lain, misalnya lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat pernah juga memprogramkan KKN di Vietnam, KKN Nusantra yang berorientasi pada moderasi beragama,” tegasnya.
Sementara itu Deany Yasir Wirya menyambut baik kerjsama tersebut, diharapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan sekolah, terutama bagi lembaga-lembaga pendidikan binaan yang tersebar di beberapa wilayah di Malaysia dalam bentuk sanggar-sanggar belajar.
“Kegiatan kerjasama ini biasanya kampus-kampus melakukan pengabdian dosen, pengiriman program PPL, KKN dan juga mengajar di sanggar-sangar yang dikelola oleh SIKL. Ada juga yang melakukan penelitian,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Divisi Prestasi dan Koordinator Sanggar Bimbingan Lina Hasna yang juga alumni Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisingo menjelaskan, bahwa disamping kegiatan-kegiatan di sekolah, guru-guru SIKL juga punya tugas mengajar di sanggar-sanggar. Menurutnya ada 32 sanggar yang dikelola oleh SIKL yang menampung anak-anak Indonesia yang memerlukan penddidikan, tetapi terkendala dengan adminstrasi kependudukan.
Rencananya dalam waktu dekat, UIN Walisongo akan mengirimkan mahasiswanya untuk melaksanakan KKL, PPL dan KKN di SIKL sebagaiman dijelaskan Mokh. Sya’roni.
“Saat ini sedang dilakukan tahap persiapan untuk pelaksanaan program KKL, PPL dan KKN,” ujarnya.
Disamping itu, kerjasama ini dimaksudkan untuk menunjang salah satu tahapan menuju World Class University melalui riset dengan berbasis pada Kesatuan Ilmu Pengetahuan untuk Kemanusiaan dan Peradaban, sesuai dengan visi UIN Walisongo.