UIN Walisongo Diminta Terus Kampanye Islam Moderat

 

UIN Walisongo Online, Semarang – Wakil Menteri Agama RI Drs. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si meminta UIN Walisongo Semarang menjadi garda terdepan mengkampanyekan islam moderat.

Permintaan itu disampaikan dalam kegiatan pembinaan pegawai UIN Walisongo Semarang di gedung rektorat kampus 3 lantai 4, Rabu (24/3/2021).

“Moderasi beragama ini menjadi tema besar. Di UIN Walisongo ada rumah moderasi. Saya ingin itu benar-benar menjadi tempat kampanye islam yang moderat. Kita ini meski punya pemahaman agama yang tawasuth, tapi seringkali kita mendiamkan hal-hal seperti itu,” kata dia.

Wamenag menyatakan Indonesia telah dikenal berbagai negara di dunia sebagai negara toleran, yang menerapkan prinsip tasamuh. Dengan penduduk lebih dari 260 juta jiwa, dengan beragam suku, bahasa dan agama, tapi kehidupan masyarakatnya rukun damai dan murah senyum.

Hal itu menjadi kekuatan Indonesia di mata internasional.

Lebih lanjut, kata Wamenag, keramahan warga Indonesia dibuktikan dari kesaksian para warga negara asing ketika singgah di Indonesia. Begitu pula perilaku jamaah haji asal Indonesia yang tertib, santun serta tidak sering membuat masalah.

“Kehidupan masyarakat yang damai ini karena Indonesia ini negara yang menjunjung tinggi nilai agama. Agama jadi sumber inspirasi, menjadi kaidah penuntun, menjadi sumber moral bagi negara. Hadirnya Kementerian Agama ini jadi bukti bahwa negara ini hadir,” tambahnya.

Di tengah situasi dunia digital yang terus berkembang, sambung mantan anggota DPR ini, tantangan pun semakin kompleks. Salah satunya agen moderat yang punya kemampuan agama yang baik tidak banyak punya pengikut. Sementara mereka yang tidak punya kemampuan agama yang baik justru punya metode dan cara menarik massa, dan punya banyak pengikut.

“Saya kira moderasi beragama agar di setting agar bisa menandingi mereka. Jangan sampai ulama kita yg punya kealiman, justru tidak punya pengikut di dunia maya. Ini adalah masalah serius,” tambahnya.

Rektor UIN Walisongo Prof. Dr. H. Imam Taufiq, M.Ag menyatakan bahwa rumah moderasi beragama merupakan salah satu program unggulan. Di UIN Walisongo, moderasi beragama tidak saja menjadi mata kuliah wajib, melainkan juga telah dilengkapi dengan instrumen untuk mengukur toleransi.

“Instrumen ini kami rancang agar bisa menjadi proportipe, bisa digunakan untuk seluruh Indonesia,” tambah rektor.

Selebihnya, Rektor menyampaikan capaian dan kinerja UIN Walisongo pada tahun 2020 lalu. Disampaikan juga bahwa UIN Walisongo akan menyampaikan peringatan dies natalis ke 51. (Tim Humas)

Leave a Reply