UIN Walisongo Online – Semarang, UIN Walisongo Semarang memberikan fasilitas khusus kepada peserta penyandang disabilitas saat mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2022.
Peserta penyandang disabilitas berjumlah 2 orang. Kedua peserta ujian ini adalah penyandang Tuna Netra. Mereka adalah calon mahasiswa UIN Walisongo pendaftar jurusan Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Dakwah.
Peserta mengikuti ujian Gedung ICT, tepatnya diruang multimedia PTIPD Lantai 4 pada Selasa (14/6/2022).
Para penyandang disabilitas disambut hangat oleh panitia. Hal ini merupakan bentuk perhatian panitia lokal UIN Walisongo terhadap penyandang disabilitas yang perlu penanganan khusus. Setiap peserta didampingi oleh dua orang pendamping yang bergantian membacakan soal.
Sebelum memulai sesi mereka berdua diberi kesempatan untuk mengikuti sambutan virtual yang disampaikan oleh Menteri Agama RI.
Saat sesi 2 hari pertama dimulai, kedua penyandang disabilitas dipandu ke ruang ujian dengan didampingi panitia. Di sini mereka mendengarkan pembacaan soal dari pendamping panitia lokal dari seluruh soal yang ada meliputi TPA, kemampuan bahasa, wawasan keislaman dan IPS.
Dr Abdul Mukti Bisri, Kasi Mutu Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia yang melakukan monitoring dan evaluasi secara langsung di UIN Walisongo Semarang memberikan apresiasi kepada panitia lokal UIN Walisongo yang sangat profesional dan ramah disabilitas.
“Kami perwakilan dari pusat sangat mengapresiasi hal ini, karena UIN Walisongo menjadi kampus ramah disabilitas. Mereka yang ikut ujian juga didampingi langsung oleh panitia.” ungkap beliau.
“Saya melihat para peserta penyandang disabilitas sangat bersemangat dan antusias dalam mengikuti ujian UMPTKIN di UIN Walisongo Semarang.” lanjut beliau.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr Achmad Arief Budiman M.Ag yang juga merupakan ketua Panitia Lokal UIN Walisongo yang mendampingi proses monev menimpali bahwa UIN Walisongo merupakan kampus ramah disabilitas.
“Sebagai kampus kemanusian dan peradaban, fasilitas dan pelayanan di UIN Walisongo dirancang ramah disabilitas. Mulai dari jalan masuk gedung, lift, hingga kamar mandi dirancang untuk ramah disabilitas.” pangkasnya. (HUMAS)