[:id]UIN Walisongo Online; Semarang – Dalam rangka meningkatkan mutu UIN Walisongo ke ranah go internasional, pertama kalinya UIN Walisongo menggelar acara untuk mahasiswa asing dari berbagai kampus se-Jawa Tengah. Pelatihan tersebut khususnya memberikan pengalaman atau materi tentang mediasi dalam pemecahan konflik. Penanggung jawab acara ini adalah pusat layanan internasional yang bekerja sama dengan Walisongo Mediation Centre (WMC). Pusat layanan internasional mengadakan The 1st International Student Program WISDOM: Walisongo , Islam, Democracy, and Multiculturalism dengan tema “Introduction to Mediation Training For Foreign Students of Central Java State Islamic Colleges”
“Kampus bereputasi tidak hanya berpacu pada jurnal, infrastruktur yang bagus, ataupun prestasi mahasiswa. Akan tetapi, kampus juga harus bisa dikenal oleh masyarakat luar negeri sehingga menambah relasi terkait minat mahasiswa asing untuk kuliah di UIN Walisongo Semarang. Hal tersebut jelas akan meningkatkan reputasi kampus pada tingkat internasional. Oleh karena itu, kegiatan training untuk mahasiswa asing seperti ini harus menjadi rutinitas program UIN Walisongo Semarang dengan harapan mencapai target visinya yaitu The World Class University”. Sambut Bapak Dr. Arif Budiman, M.Ag selaku WR III UIN Walisongo Semarang.
Pada acara training kali ini, direktur WMC yang diwakili oleh wakil direktur yaitu Bapak Tolkhah, M.A juga menyampaikan sambutan dan memberikan beberapa pesan, antara lain: 1. Mahasiswa asing yang berpartisipasi pada training ini diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada negaranya masing-masing setelah lulus. 2. Materi mediasi ini sangatlah relevan dengan perkembangan zaman, sebab saat ini banyak negara berkonflik dengan negara tetangganya, sebagai contoh Negara Armenia berkonflik dengan Azerbaijan, dan negara-negara lain. Sehingga dengan pelatihan ini, kemampuan mahasiswa asing tidak hanya berkutat tentang perkuliahan, tapi juga respek terhadap kondisi negara masing-masing, kemudian mampu memberikan solusi terhadap permasalahan atau konflik yang ada.
“Acara ini diikuti oleh mahasiswa asing dari berbagai kampus diantaranya UNNES, UNISULA, UNIMUS, IAIN SALATIGA, IAIN PEKALONGAN, IAIN PURWOKERTO, UIN MALANG, dan UIN WALISONGO. Kegiatan ini sengaja mengundang mahasiswa asing dari berbagai kampus untuk mengenalkan kultur masing-masing negara, karena peserta pelatihan ini diambil dari berbagai negara. Adapaun mahasiswa asing tersebut mayoritas berasal dari Thailand, Somalia, Turkmenistan, Libya, dan Timor Leste. Training ini berlangsung selama 3 hari, dimulai dari tanggal 11 sampai dengan 13 November 2020 di Hotel Pandanaran Semarang. Khusus hari terakhir acara ini diisi dengan field trip/ Cultural Visit kota Semarang. Dengan harapan mahasiswa asing lebih mengenal tempat-tempat sejarah dan wisata yang ada di Semarang. Ini bertujuan untuk mengaplikasikan WISDOM”. Tutur Bapak Ahmad Syifaul Anam, SH, MH. Selaku kepala pusat layanan internasional UIN Walisongo Semarang.
Salah satu peserta dari Libya yang bernama Ashraf Mosbah Ahmed Khalil merupakan mahasiswa magister teknik elektro UNISULA menyampaikan bahwa kegiatan training ini sangatlah bermanfaat dan pertama kalinya diadakan oleh kampus-kampus yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. Pengalaman yang didapat dari kegiatan ini minimal mendapat teman baru dari sesama mahasiswa asing berbagai negara, mengenal budayanya, dan yang paling penting adalah matertinya tentang mediasi konflik. Dia berharap, kedepan kegiatan seperti ini juga diadakan oleh kampus selain UIN Walisongo Semarang. Dia juga berterima kasih kepada kampus UIN Walisongo Semarang yang telah mensponsori kegiatan ini.[:]