[:id]
SEMARANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mewisuda mahasiswa sejumlah 1.129 orang. Mereka resmi diwisuda di Auditorium II Kampus III, Rabu (6/3).
Rektor UIN Walisongo Semarang, Muhibbin, dalam sambutannya menyampaikan, UIN Walisongo saat ini telah mendapatkan akreditasi A. Hal itu, merupakan wujud usaha UIN Walisongo dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan.
“Kami memiliki 47 program didik yang telah terakreditasi A. Selain itu, kami juga telah mencetak 20an profesor. Tahun ini akan lahir tiga profesor baru,” ujar Muhibbin.
Lebih lanjut, dia menyampaikan sejumlah pembangunan yang tengah dilakukan UIN. Saat ini, kata dia, UIN tengah membangun delapan gedung baru.
“Selain sejumlah ruang kelas baru, UIN juga sedang membangun planetarium. Pembangunan tersebut menelan biaya Rp 204 miliar. Sedangkan sarana dan prasarana menelan ratusan juta rupiah,” terangnya.
Ditambahkannya, bagi wisudawan terbaik dari masing-maaing fakultas yang hendak melanjutkan ke jenjang berikutnya dibebaskan dari biaya UKT. Sementara bagi wisudawan yang mendapatkan IPK di atad 3,5 diberi penghargaan masuk S2 tanpa tes.
Pada Sidang Senat Terbuka itu UIN Walisongo melepas, Ahli Madya (D3) yang ke-32 berjumlah sembilan wisudawan, Sarjana (S1) yang ke-74 sebanyak 1.059 wisudawan. Selain itu, mereka juga melepas Magister (S2) yang ke-41 dengan jumlah 52 wisudawan serta wisuda Doktor (S3) yang ke-17 berjumlah sembilan orang.
Sementara itu, Perwakilan Wisudawan, Agus Tri Budiyarno, dalam sambutannya mengatakan, bahwa wisuda bukan akhir dari segalanya. Sebaliknya, segalanya justru berawal setelah wisuda.
Di era perkembangan informasi, ucap dia,wisudawan harus meminta berani bersaing. “Revolusi industri 4.0 telah mengembangkan unicorn-unicorn di Indonesia. Di balik itu, terdapat tantangan yang harus dihadapi dengan optimistis,” katanya.
UIN Walisongo, lanjut dia, telah terakreditasi A dan masuk lima besar PTAIN di Indonesia. Dia berharap UIN mencapai visi misi pada 2038 sebagai universitas terdepan berbasis riset terbesar di Asia.
Ketua Umum Keluarga Alumni UIN, Lukman Hakim mengingatkan, agar perkembangan teknologi informasi yang ada tidak dimanfaatkan untuk membuat kegaduhan. Berdasarkan data kemkominfo 2017, dia menyebut pengguna gawai yang terkoneksi internet di Indonesia tidak kurang dri 100 juta setiap harinya.
“Di era digital seperti sekarang lebih baik mengembangkan diri. Tidak perlu isu bonus demografi, alumni UIN punya kelebihan dari alumni lain. karena dibekali agama,” ucap dia.
[:]