UIN Walisongo Online, Semarang-Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang mengadakan Kunjungan Ke Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo untuk bekerjasama dalam Pendampingan dan Pengembangan Desa wisata Religi di Kabupaten Wonosobo
Kegiatan yang digelar Jumat (10/09/2021) ini diikuti Dekan FDK ,Wakil Dekan 1, Kajur Manejemen Dakwah dan Perwakilan Dosen Manejemen Dakwah.
Dalam pidato sambutannya, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menyampaikan keinginannya akan adanya perubahan besar terkait religiusitas kota Wonosobo. Oleh karena itu, ia menyambut dengan gembira kehadiran tim Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo ini.
Wisata khusus religi yang memiliki budaya tradisi Islam tinggi diapresiasi dengan melakukan Pengembangan Desa Wisata Religi. Kegiatan Ini ditegaskan Agus Wibowo, S. Sos selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo.
“Wisata religi bisa dijadikan rujukan destinasi dengan memberikan ruh islami terhadap kearifan lokal, budaya, kuliner, manuskrip sejarah dan nilai tradisi Islam yang menjadi daya tarik. Seperti misalnya mengunjungi Masjid Baitul Qur’an sebagai icon Wisata Religi, dengan beberapa makam dan Pondok pesantren disekitarnya.”
Sementara itu Dr. H. Ilyas Supena, M. Ag, Dekan Fakultas Dakwah UIN Walisongo menyampaikan dukungan penuh dalam Pengembangan dan pendampingan desa wisata religi ini untuk menjadikan Program Studi Manajemen Dakwah.
“Prodi Manajemen Dakwah yang memang memiliki konsentrasi dalam manajemen pariwisata islam sebagai pilot projek dalam membuka kerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo. Dalam perkembangannya nanti bisa diintegrasikan dengan Program Studi lainnya di Fakultas Dakwah dan Komunikasi.” Ujar Ilyas.
Dra. Hj. Siti Prihatiningtyas selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah menyampaikan paparan konsep yang ditawarkan dalam rintisan desa wisata religi ini, yaitu melakukan pencanangan dan perintisan Desa Wisata Religi, kemudian pendampingan dan pembinaan Desa Wisata Religi. Selanjutnya juga bisa menjadi laboratorium kegiatan dosen dan mahasiswa semisal penelitian, pengabdian masyarakat melalui KKN, PPL, Bencmarking, dan lain-lain.
Selain itu, kerja sama ini juga menjadi peluang dalam rekrutmen pekerjaan bagi lulusan FDK khususnya Jurusan Manajemen Dakwah sebagai pengelola sumber daya Pariwisata maupun sebagai pemandu wisata.
Heri Nurhadi, S.Sos.I., M.MPar selaku dosen ilmu Pariwisata di Jurusan Manajemen Dakwah menambahkan perlunya mapping kawasan potensi untuk digarap sebagai Desa Wisata Religi.
Hal ini dipertegas oleh Wakil Dekan 1, Drs. M. Mudhofi, M. Ag. “FDK berangkat dari konsep, tentunya Kabupaten Wonosobo melalui Disparbud yang lebih paham secara empiris untuk mendiskusikan bersama dalam menentukan titik potensi yang betul-betul mengandung magnet dahsyat untuk menarik wisatawan”.
Kegiatan sinkronisasi dan persamaan persepsi FDK dengan Disparbud ini dilanjutkan dengan survey lokasi ke Masjid Baitul Qur’an, yang rencananya akan dijadikan sebagai Icon Desa Wisata Religi Wonosobo dan ke Makam KH. Muntaha di Desa Deroduwur yang rencana dijadikan sebagai fokus Desa Wisata Religi. (FDK/Humas).