UIN Walisongo Online, Jakarta – UIN Walisongo Semarang meraih predikat terbaik dalam pengembangan Elektronik Sistem Manajemen Strategis (e-SMS) yang digunakan Kementerian Agama untuk mengukur tata kelola Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.
UIN Walisongo meraih predikat terbaik kedua, di bawah UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta yang menempati peringkat pertama. Sementara peringkat ketiga diperoleh UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang.
Pada peringkat kedua ini, UIN Walisongo meraih total skor sebesar 3.355,55, dengan perincian skor masing-masing tahapan sebagai berikut: GUG = 1.599,68; UPI = 899,86; CAU = 597,47; dan GRU = 258,56;
Pengumuman e-SMS disampaikan melalui pengumuman resmi yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof Dr Muhammad Ali Ramdhani. Pengumuman secara resmi disampaikan pada 16 Juni 2021 kemarin.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag RI telah merumuskan Tahap Pengembangan PTKI dari tahun 2015-2034 dengan mengembangkan elektronik Sistem Manajemen Strategis atau e-SMS yang mengukur kualitas tata kelola Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
e-SMS digunakan sebagai sistem informasi manajemen, untuk mengukur kualitas tata kelola PTKI berdasarkan 4 (empat) tahap pengembangan, yaitu:
Pertama, Tahapan GUG (Good University Governance).
Pada tahapan ini PTKIN telah memenuhi sebagian besar syarat-syarat untuk menjadikan Perguruan Tinggi memiliki tata kelola dan pondasi dengan telah terpenuhinya seluruh unsur dan perangkat kebutuhan kelembagaan, terbentuknya sistem kepemimpinan yang handal, transparan, dan keteraturan dalam siklus kegiatan yang selalu dimulai dengan penetapan visi, misi, tujuan strategis, perencanaan program secara integrated, cara pengelolaan program dan evaluasi;
Kedua, Tahapan UPI (University’s Performance Improvement).
Pada tahapan ini PTKIN berada dalam fase peningkatan kinerja dan produktivitas Perguruan Tinggi yang difokuskan pada kinerja yang berkelanjutan baik di level individu, unit maupun institusi berdasarkan capaian Renstra PTKI pada aspek penelitian dan pengabdian masyarakat, pengajaran, kualitas layanan maupun produktivitas dosen tenaga kependidikan dan kinerja keuangan;
Ketiga, Tahapan CAU (Competitive Advantages University).
Pada tahapan ini PTKIN memgokuskan diri pada penyelenggaraan jaminan mutu pendidikan, dan terpenuhinya indikator standar PTN-BH dan AUN-QA, serta kurikulum berbasis internasional pada pengelolaan program studi. Pada tahapan ini keberhasilan ditandai dengan daya saing di tingkat Asia Tenggara; dan
Keempat, Tahapan GRU (Global Recognition University).
Pada tahapan ini Eksistensi Perguruan Tinggi ditandai dengan keunggulan diseluruh aspek dengan indikator World Class University dan mendapatkan pengakuan di tingkat internasional. (Diktis/Tim Humas)