UIN Walisongo Online, Semarang – UIN Walisongo Semarang memberikan pembinaan bagi mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah dengan mengundang Dirjen Pendis Kemenag RI pada Kamis (02/06/2022). Digelar di Auditorium 2, Kegiatan ini diikuti oleh 722 mahasiswa. 400 mahasiswa angkatan 2020 dan 322 mahasiswa angkatan 2021.
Kegiatan pembinaan ini dilaksanakan sebagai wujud perhatian UIN Walisongo kepada mahasiswa penerima KIP Kuliah agar terus meningkatkan kompetensi dan prestasinya walaupun dengan keterbatasan ekonomi.
Para mahasiswa yang hadir terdiri dari berbagai fakultas dan jurusan. Kegiatan berlangsung khidmat. Mahasiswa memerhatikan paparan materi pembinaan dengan baik.
Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Walisongo, Dr. Arief Budiman, M. Ag. turut memberikan sambutan. Arief mengimbau agar mahasiswa terutama penerima beasiswa ini memanfaatkan kesempatan langka ini karena menghadirkan langsung narasumber dari Kemenag RI.
“Antusias mahasiswa untuk mengikuti kegiatan hari ini sangat besar, bahkan hingga perlu menambah jumlah konsumsi dan kursi karena melebihi perkiraan awal. Saya berharap dengan antusias ini mahasiswa dapat memanfaatkan benar kesempatan ini” Kata Arief.
Ketentuan di UIN Walisongo bagi penerima beasiswa KIP Kuliah yaitu harus memiliki IPK diatas 3,25.
Apabila ada mahasiswa yang memiliki IPK di bawah 3,25 maka akan diberikan pembinaan. Apabila tidak ada progres di semester selanjutnya, maka penerima beasiswa tersebut akan digantikan mahasiswa lain dari daftar cadangan.
Dirjen Pendis yang dalam hal ini diwakilkan oleh Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Kemenag RI, Dr. H. Syafi’i, M. Ag sebagai pemateri dalam pembinaan ini. Syafi’i memaparkan materi dengan judul “Menuju SDM Unggul 2045, Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia”.
Ia menegaskan bahwa para penerima beasiswa KIP merupakan pemuda Indonesia yang harus bisa beradaptasi dengan perkembangan jaman dan dapat bersaing di tengah masyarakat.
“Kondisi saat ini seluruh kegiatan dalam kehidupan sehari hari serba digitalisasi, Indonesia telah mengalami era disrupsi, perubahan seluruh komponen kehidupan termasuk ekonomi yang diakibatkan karena adanya perubahan teknologi. Oleh karena itu mahasiswa harus ambil peran” ujarnya.
Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama narasumber dan mahasiswa. (TIM HUMAS)