UIN Walisongo Online – Semarang, dalam rangka meningkatkan kualitas kemampuan mahasiswa, FEBI UIN Walisongo adakan kegiatan International Student Mobility dengan tajuk “Zakat Management Training. Acara di diselenggarakan secara blended (online maupun offline) di Gedung ICT Center Lantai 4 pada Rabu (10/11).
Student Mobility Programs merupakan salah satu program Direktorat Pendidikan Tinggi Islam yang dirancang sebagai bagian kegiatan akademik mahasiswa pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), baik negeri maupun swasta yang berminat untuk memperoleh pengalaman akademik di luar negeri.
Ada sejumlah program pengembangan kapasitas (capacity building) yang ditawarkan, antara lain management and leadership training, entrepreneurship training, student exchange, internship dan lainnya. Student mobility ini bertujuan untuk membentuk jati diri mahasiswa agar menjadi pribadi yang tangguh, berani, dan percaya diri. Selain itu bisa menambah relasi serta membuka wawasan baru bagi mahasiswa.
Acara ini diikuti oleh mahasiswa FEBI yang berjumlah 200 peserta, 40 peserta mengikuti secara offline dan 160 peserta mengikuti secara online. Perserta yang mengikuti offline terdiri dari perwakilan mahasiswa dari masing-masing jurusan sejumlah 25 mahasiswa dan 15 peserta merupakan pimpinan dan perwakilan dosen serta tenaga kependidikan di lingkungan FEBI.
Pada sambutannya, Dekan sedikit menyampaikan tentang peningkatan ekonomi dan potensi zakat yang ada di Indonesia dan Malaysia serta kendala yang dialaminya.
“Bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya adalah muslim, oleh sebab itu zakat menjadi pilar penting dalam peningkatan ekonomi masyarakat. Potensi zakat di Indonesia dan Malaysia tentu memiliki kemampuan untuk membantu merubah perekonomian, namun dalam implementasinya masih banyak kendala yang muncul mulai dari penghimpunan, pengelolaan bahkan pelaporan keuangan zakat bagi lembaga amil zakat di Indoensia”, ujar Muhammad Saifullah.
Tambah beliau serta membuka acara tersebut, bahwa acara ini paling tidak mampu memberikan pengetahuan dasar mengenai pengelolaan zakat.
“Banyaknya lembaga amil zakat yang dibentuk oleh masyarakat memiliki motivasi yang tidak berbeda dengan lembaga amil zakat formal yang memiliki tujuan utama membantu distribusi zakat bagi orang yang berhak menerima zakat. Oleh sebab itu, adanya Zakat Management Training pada student mobility ini diharapkan mampu memberikan pengetahun dasar mengenai pengelolaan zakat sehingga diharapkan kelak dapat melakukan pendampingan terhadap amil zakat yang ada di lingkungan masyarakat sehingga optimalisasi pengelolaan zakat dapat tercapai”, tambah beliau sekaligus membuka acara.
Penyampaian materi pada acara ini secara paralel yang disampaikan oleh para narasumber meliputi Mohamad Noor Sahidi Johari Senior Manager of Azka PPZ MAIWP Malaysia, Asmuliadi Lubis, Ph. D Lecturer University of Malaysia dan Mohammad Hasbi, Ph.D Director of Baznaz RI, kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan diakhiri penutup. (TIM HUMAS)