Semarang – Untuk memperkuat kapasitas para mediator Walisongo
Mediation Center (WMC) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang
menggelar round table discussion bersama dua pakar dari Belanda di kantornya.
Diskusi telah dimulai pada sore tadi (20/5) dan jika tak ada aral melintang
akan dilanjutkan besok (21/5). Kedua pakar dari Belanda tersebut adalah Prof
Linda Reijerkerk, Ketua Lembaga Resolusi Konflik Belanda dan Marise Van Amersfoort,
Direktur International Office Vrije Universiteit Amsterdam.
Menurut penuturan Direktur WMC Dr H Imam Taufiq MAg,
penyelenggaraan diskusi ini untuk mencari titik temu antara mediasi yang
dilakukan WMC UIN Walisongo dengan Pusat Mediasi Nasional Belanda. Hal ini dilakukan
setelah kedua lembaga bersepakat untuk menjalin kerjasama. Pada tahun 2016 ini WMC
menginisiasi Program The Netherland Fellowship Program (NFP) Tailor-Made
Training on Conflict and Mediation Resolution. Program ini telah disetujui
dan mendapat dukungan dari NUFFIC Belanda. Rencananya Program akan
diselenggarakan secara tripartit antara Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Vrije
Universiteit Amsterdam Belanda dan Walisongo Mediation Center.
Lebih lanjut Imam Taufiq menyampaikan bahwa program ini
ditujukan untuk mengembangkan WMC menjadi pusat mediasi dan resolusi konflik
yang profesional dan berkualitas sehingga mampu berkontribusi dalam
menanggulangi dan menyelesaikan konflik yang terjadi melalui jalur pendidikan, penelitian
dan praktek mediasi.
Adapun materi diskusi yang digelar dengan santai tapi serius
itu meliputi banyak hal. Pertama, sejauh mana pengalaman WMC dalam
menangani konflik yang terjadi di Indonesia. Kedua, bagaimana melakukan
training untuk para mediator. Dan ketiga, proyeksi desain kegiatan yang akan
dikembangkan WMC untuk periode mendatang. (al/h)