Gandeng Universiti Malaya, FSH UIN Walisongo Gelar International Conference on Islamic Astronomy

UIN Walisongo Online, Semarang – Fakultas Syariah dan Hukum UIN Walisongo sebagai satu-satunya pemilik Program Studi Ilmu Falak di Indonesia menggelar International Conference on Islamic Astronomy, Selasa (28/11/2023).

Kegiatan bertajuk “The Development of Islamic Astronomy in Indonesia and Malaysia: Oppportunities and Challenges” ini digelar di Ruang Teater Prof. Ahmad Qodry Azizy UIN Walisongo dengan menghadirkan beberapa narasumber dari dalam dan luar negeri.

Sebagai Keynote Speakers yaitu Dr. H. Ali Imron, M.Ag. dengan tema “Penetapan Hari Raya yang mensejahterakan (Kerjasama Pemerintah, Ahli Falak, Otoritas Keagamaan dan Masyarakat” dan Prof. Madya. Dr. Mohd. Saiful Anwar bin Mohd. Nawawi dengan tema “A Way Forward for Islamic Astronomy in Malaysia”.

Prof Mukhsin Jamil Wakil Rektor Bidang Akademik UIN Walisongo menyambut baik konferensi kelas dunia dimana pengetahuan saat ini berkembang sangat cepat. Banyak tantangan yang dihadapi di kemudian hariz tak terkecuali ilmu pengetahuan tentang astronomi islam atau ilmu falak.

“Momen konferensi sangat bagus, sangat baik untuk kemajuan kampus kita. Zaman semakin berkembang, literatur-literatur sangat mudah didapatkan. Maka itu kita harus mengikuti perkembangan ini, salah satunya yaitu dengan adanya kegiatan ini.” Ungkap Prof Mukhsin.

Wakil Rektor 1 itu juga berharap momentum ini dijadikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan kampus yaitu universitas riset terdepan. Untuk mencapai hal itu harus dilakukan kolaborasi di segala sisi.

“Mari manfaatkan momentum ini sebagai sarana meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar lembaga. Dalam hal ini UIN Walisongo dan Universiti Malaya.” Tutup Prof Mukhsin dalam sambutannya.

Senada dengan hal itu Dr Mohammadin Abdul Niri perwakilan dari Universiti Malaya mengucapkan terima kasih atas inisiasi terlaksananya kegiatan yang kedua kalinya. Menurutnya Ilmu Falak sangat urgen di kalangan cendekiawan, karena ilmu ini menggabungkan ilmu turats dan ilmu modern.

Kegiatan dilanjutkan dengan konferensi internasional dengan 4 sesi dengan topik yang berbeda-beda.

Hms.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *