UIN Walisongo Online, Semarang-Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Gelar Non-Governmental Organization (NGO) Fair 2022 dengan tema “With Youth, We Believe”. Acara berlangsung di Auditorium 2 Kampus 3 UIN Walisongo Semarang, Kamis (15/09/2022).
Wakil Rektor 4 Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Negeri Semarang (UNNES), Dr. Hendi Pratama, S. Pd., M.A. menjelaskan alasan mengambil judul ‘’ The world is in our hand’s’’.
‘’The world is in our hand’s itu benar-benar sesuatu yang harus kita pahami sekarang, bahwa bukan orang lain yang menentukan bentuk dunia kita ke masa depan. Tapi kita semua,’’ jelasnya saat menyampaikan materi.
Hendi, mengatakan bahwa civil society (masyarakat yang madani) berdasarkan UUD 1945.
‘’Maka civil society sebenarnya itu bukan siapa-siapa. Masyarakat madani itu sebenarnya adalah berdasarkan UUD 1945,’’katanya.
Hendi menambahkan, civil society adalah bagian dari produk politik.
‘’Civil society adalah masyarakat yang paham bahwa mereka sendiri adalah produk politik dan bagian dari politik.’’
‘’Civil society ini masyarakat yang aktif mengaplikasikan hak dan kewajiban politik.’’
Hendi mengungkapkan bagian civil society yaitu NGO, Faith Based Organizations, Trade Union, Foundation, Community Association.
‘’NGO merupakan bagian civil society, Faith Based Organizations (lembaga berbasis agama), Trade Union (kelompok dagang), Foundation (yayasan), Community Association (Komunitas Asosiasi),’’ ungkapnya.
Ia juga menambahkan, asumsi dasar civil society.
‘’Salah satu asumsi dasar civil society yaitu tidak semua hal tentang kesejahteraan dan keselamatan warga negara, bisa diserahkan ke pemerintah. Buktinya ada wilayah belum adanya listrik. Kehebatan suatu bangsa dan negara, tidak hanya berasal dari kehebatan pemerintahnya saja, tapi juga kehebatan penduduknya.’’ Pungkasnya.