[:id]
Cerita populer Ratu Kalinyamat untuk pertama kali dipentaskan oleh mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo dalam bentuk pagelaran kolosal sendratari pada selasa malam rabu (17/7) di Gedung Serba Guna (GSG) Kampus III UIN Walisongo Ngaliyan Semarang.
Pagelaran sendratari yang melibatkan 115 mahasiswa sebagai pemain ini merupakan tugas ujian akhir semester mata kuliah sendratari dan menjadi kompetensi wajib bagi para calon guru tersebut. Pemahaman keilmuan yang kuat dan terintegrasi antara ilmu-ilmu keislaman, antropologi dan seni budaya menjadi pondasi bagi proses pembelajaran dan penghayatan mata kuliah ini di UIN Walisongo. Dengan demikian para calon guru madrasah ini kelak tak hanya pintar mengaji, namun juga mahir mengajar tari dan seni pada umumnya.
Demikianlah spirit yang tampak dari pagelaran sendratari ini. Dari pantauan Suara Merdeka, pagelaran ini berlangsung meriah dengan didukung oleh komunitas teater dan ditonton oleh segenap sivitas akademik UIN Walisongo yang tampak memenuhi trribun penonton gedung pertunjukan GSG.
Membumikan Pesan para Nabi
Selain tema “Sumpah Setia Kalinyamat”, tema para nabi yakni “Pencarian Tuhan Ibrahim”, “Musa si Pembelah Laut” menjadi ajang uji kreatifitas para pemain. Dari pilihan kostum, properti sampai musik pengiring yang njawani nampaknya ada upaya serius untuk menafsir cerita para nabi tersebut secara kontekstual.
“Ada upaya kreatif yang berani dari para pemain untuk membumikan cerita para Nabi yang berlatar sejarah sosiokultur Timur Tengah dihadirkan kembali dalam konteks Nusantara. Upaya membumikan cerita para nabi ini justru menampakan pertunjukan yang secara visual lebih kaya dan imajinanif. Kita misalnya melihat ada sosok Raja lalim Namrud yang ditampilkan dalam kostum seperti rahwana, juga tokoh Ibrohim dalam citra arjuna,” tukas Abdullah Ibnu Thalhah dosen seni UIN Walisongo sekaligus pengampu mata kuliah sendratari. Penonton juga menyaksikan adegan menarik yang unik ketika sebuah box berisi seonggok boneka nampak bergerak pelan menyusuri panggung yang menggambarkan imajinasi
[:]