[:id]
UIN Walisongo Online; Semarang- GREEN CAMPUS adalah gambaran sebuah kampus hijau yang menerapkan efisiensi energi yang rendah emisi, konservasi sumber daya dan meningkatkan kualitas lingkungan, dengan mendidik warganya untuk menjalankan pola hidup sehat dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif secara bekelanjutan.
Oleh dasar itulah bagian kepegawaian dan Hukum bersama bagian umum UIN Walisongo adakan kegiatan Capacity Building bagi tenaga kebersihan dengan tema ” Goes to Green Campus”.
Menurut Dra Hj Siti Nurfaizah MM Kepala Bagian kepegawaian dan Hukum kegiatan ini sebagai langkah awal para tenaga kebersihan dalam penyamaan persepsi,
“Kegiatan ini kami laksanakan bersama dengan bagian umum UIN Walisongo dalam rangka menyamakan persepsi bagi para tenega kebersihan dalam visi, misi dan tujuan UIN Walisongo untuk menuju green campus” ujar faizah.
Kegiatan yang berlangsung di ruang prosmosi doktor ini dibuka secara resmi oleh rektor UIN Walisongo Prof Dr H Imam Taufiq MAg, menurutnya, beliau sangat senang dan apresiasi sekali atas terselenggaranya kegiatan ini karena bisa bertemu secara langsung dengan tim kebersihan UIN Walisongo.
“Salah satu sarana prasarana untuk menjadi kampus yang ideal dan berreputasi salah satu pendukung utamanya adalah tim kebersihan, maka dari itu tim kebersihan UIN Walisongo harus solid untuk mewujudkan hal tersebut” ungkapnya, Kamis (31/10).
Kampus unggul salah satu faktornya adalah terakreditasi A, UIN Walisongo saat ini sudah terakreditasi A perjuangan sangat berat yang dilakukan oleh tim sehingga bisa mendapatkan predikat unggul,
“Semua komponen kampus dari mulai rektor, dosen, pegawai dan mahasiswa harus bersama-sama mempertahankan predikat unggul tersebut, maka dari itu tim kebersihan juga ikut andil dalam mempertahankan predikat unggul UIN Walisongo” terangnya
Sebab, menurutnya, UIN Walisongo saat ini sedang berbenah dan fokus menuju green campus, elemen terciptanya situasi yang kondusif saat proses belajar-mengajar di kampus adalah sarana dan prasarana yang baik. Itu merupakan faktor penting yang bisa menjadikan pendidikan semakin berkualitas.
“Saya berharap, melalui acara ini, akan terjalin komunikasi atau kerja sama baik antara tenaga kebersihan dengan para komponen lainnya untuk sama-sama merumuskan pembangunan green campus yang inklusif dan sustainable,” ujarnya.
ada unsur lainnya yang harus diperhatikan seperti sinkronisasi dengan alam dan aksesibilitas yang memungkinkan menciptakan pola komunikasi antara kampus, alam, dan penggunanya. Green building sendiri tidak hanya soal fisik, tetapi juga psikologi. Bila konsepnya diterjemahkan, ialah lingkungan kampus harus sehat, asri, dan ramah, yang mampu melayani seluruh komponen civitas akademik di kampus, terutama di era digitalisasi seperti sekarang, yang salah satu tonggaknya adalah tim tenaga kebersihan.
“Jangan sampai gedungnya digital, lingkungannya sudah green akan tetapi penghuninya belum green. Karena di kampus terdapat dosen, tendik, mahasiswa, dan komponen SDM lainnya. Tentunya membuat asri lingkungan bukan pekerjaan mudah akan tetapi jika para tim tenaga kebersihan ini punya rasa memiliki UIN serta di topang dengan tanggung jawab yang tinggi maka membuat kampus dengan lingkungan yang bersih dan asri akan tercipta dengan mudah,” pungkasnya.[:]